Minggu, 09 Juni 2013

Teori Pembuatan Proposal


LATAR BELAKANG

Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji.
Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
  1. Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.
  2. Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan.
  3. Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.

PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

Setelah ditemukan apa yang menjadi fokus masalah, lalu diadakan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan pemetaan variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Tidak semua variabel hasil identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau terkait dengan fokus masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah.
Dalam merumuskan masalah penelitian ada 3 aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Substansi/isi masalah: harus berbobot dan orisinil. Berbobot artinya mempunyai nilai kegunaan walaupun tidak ada kriteria yang jelas, tetapi setidak-tidaknya dapat didekati dengan melihat kemanfaatan atau kegunaannya pada tiga hal yaitu apakah terjawabnya permasalahan, penelitian akan mempunyai nilai kegunaan teoritik, metodologi dan aplikatif. Orisinil artinya belum terjawab oleh teori maupun penelitian yang pernah dilakukan. Bila penelitian itu merupakan penelitian ‘replikasi’ dari penelitian yang sama tetapi dilakukan di tempat lain orisinilitas tetap ada karena menyangkut daerah tempat dilakukannya penelitian yang berbeda.
  2. Formulasi rumusan masalah: ada 2 hal penting yang harus diperhatikan yaitu: pertama rumusan masalah hendaknya diajukan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang mengandung setengah jawaban, diajukan dengan jelas, tajam dan akurat menyangkut inti masalah yang dikehendaki. Kedua rumusan yang dibuat mempermasalahkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
  3. Teknis: dalam hal ini perlu diperhatiakan kelayakan penelitian artinya apakah permasalahan yang telah dirumuskan dapat dijawab secara empirik dengan penelitian yang akan dilakukan.

HIPOTESIS

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Ada dua bentuk hipotesis yaitu:
  1. Hipotesis Penelitian; dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah dipilih.
  2. Hipotesis Statistik dirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika.

Sumber :

Metode Ilmiah



Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.


Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)



KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
  1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
  2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
  3. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
  4. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
  5. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.



LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
  1. Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
  2. Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
  3. Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
  4. Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
  5. Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
  6. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
  7. Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
Sumber :


Hipotesis


Pengertian Hipotesis.
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.

Fungsi Penting Hipotesis :
  1. Untuk menguji teori
  2. Mendorong munculnya teori
  3. Menerangkan fenomena sosial
  4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
  5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya :
  1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
  2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
  3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
  1. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
  2. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
  3. Hipotesis Kerja (H1)” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
  4. Hipotesis Nihil (H0)” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan
Ciri-ciri hipotesis yang baik:
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan antar variabel.
2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
3. Hipotesis harus berhubungan dan sesuai dengan ilmu pengetahuan.
4. Hipotesis harus dapat diuji.
5. Hipotesis harus sederhana.
6. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta.

Sumber :

Proposal

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Masalah 

Perekonomian dunia dewasa ini sering sedang mengalami goncangan yang cukup hebat. Hal ini terjadi akibat krisis hutang eropa yang tak kunjung berakhir, serta diperparah dengan adanya konflik di timur tengah yang berdampak langsung ke berbagai aspek kehidupan, khususnya aspek ekonomi, karena krisis yang berkepanjangan dapat mempengaruhi makin terpuruknya ekonomi dunia. 
Terpuruknya Negara-negara eropa ini justru berbanding terbalik dengan perekonomian asia yang merangkak naik sedikit demi sedikit. Dengan pertumbuhan ekonomi asia cukup baik, hampir semua investor menaruh perhatian terhadap pasar modal asia, karena pasar modal di asia memiliki peranan strategis dalam mencari keuntungan. 
Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar modal yang sedang berkembang (emerging market), yang perkembangannya sangat rentan terhadap ekonomi Negara sekitarnya. Era globalisasi menjadikan pasar modal di Indonesia lebih dapat diperhitungkan, karena dengan adanya era globalisasi membuat perusahaan di Indonesia menjadi lebih mandiri dan mampu untuk bersaing dengan Negara lainnya. 
Sama halnya dengan Indonesia, Negara lain seperti Jepang, Hongkong, dan Singapura juga terkena dampak globalisasi sehingga Negara-negara itu pun juga semakin mandiri dan dapat bersaing dengan ketat di bursa asia. 
Dengan persaingan sangat ketat dalam perdagangan barang dan jasa kali ini membuat para perusahaan harus meningkatkan taraf keuntungannya agar dapat meningkatkan derajat pasar modal di Indonesia. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah ini, penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS PENGARUH INDEKS BURSA ASIA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012”. 

1.2 Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah 

1.2.1 Rumusan Masalah 
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian yang penulis ambil adalah sebagai berikut : 
1. Apakah Indeks Nikkei225 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
2. Apakah Indeks Hangseng secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
3. Apakah Indeks Strait Times secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
4. Apakah Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 

1.2.2 Pembatasan Masalah 
Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup bidang ilmu pengetahuan ekonomi akutansi, khususnya yang membahas tentang pasar modal yang didalamnya mencakup Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 
Dalam penulisan ini, Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times sebagai variabel independen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai variabel dependen. Batasan masalah tersebut adalah : 
1. Penulis hanya membahas mengenai empat variabel, dimana dari empat variabel tersebut dibagi menjadi dua variabel, yang pertama variabel independen yaitu Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times, sedangkan variabel yang kedua yaitu Indeks Harga Saham Gabungan. 
2. Periode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu tahun 2008 sampai 2012.

1.3 Tujuan Penelitian 

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan diatas maka tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 
1. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Nikkei225 secara parsial terhadap, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
2. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Hangseng secara parsial terhadap, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
3. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Strait Times secara parsial terhadap, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
4. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times secara bersama-sama terhadap, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 

1.4 Manfaat Penelitian 

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama investor, sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut : 

1.4.1 Manfaat Penelitian Akademis 
Manfaat penelitian akademis yaitu manfaat yang dihasilkan dari sebuah penulisan yang berhubungan dengan akademisi. Dalam hal ini manfaat penelitian akademis yang berhubungan dengan penelitian yaitu salah satunya Akuntansi Keuangan, karena dapat membantu untuk lebih menyempurnakan statement bahwa indeks Negara lain juga dapat berpengaruh terhadap IHSG. 

1.4.2 Manfaat penelitian Praktis 
Manfaat penelitian praktis yaitu manfaat yang dihasilkan langsung dari sebuah penulisan ilmiah. Dalam hal ini manfaat penelitian praktis yaitu : 

1.4.2.1 Bagi Investor dan Emiten 
Bagi investor dan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), hasil dari penelitian ini dapat membantu mereka dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan saham yang mereka miliki, berkenaan dengan perubahan Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times. Karena kesalahan dalam menentukan dan menerapkan strategi perdagangan di pasar modal, akan berakibat buruk bagi perusahaan atau investor, sehingga dapat mengalami kerugian apabila Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times, memang benar-benar berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

1.4.2.2 Bagi Pemerintah 
Dengan diketahuinya dampak dari Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), maka pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan meningkatkan pasar modal di Indonesia. Sehingga pengaruh yang telah atau akan terjadi dapat diantisipasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya. 

1.4.2.3 Bagi penulis 
Bagi penulis sendiri, penelitian ini dapat membuka pengetahuan baru. Bahwa faktor-faktor pasar modal negara lain juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham di Indonesia, jadi tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja. 

1.5 Metodologi Penelitian 

Penelitian metode pengumpulan data sangatlah penting, karena akan sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian yang dilakukan. Sedangkan pemilihan terhadap metodologi penelitian, akan tergantung pada masalah yang akan diselidiki. Dalam penulisan ini, penulis akan menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut : 

1.5.1 Objek Penelitian 
Objek penelitian ini menganalisis tentang pengaruh indekswww.idx.co.id periode 2008-2012. 

1.5.2 Jenis dan Sumber Data 
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu : Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), (www.idx.co.id), dan Yahoo Finance. 

1.5.3 Data dan Variabel 

1.5.3.1 Data 
Data-data yang digunakan penulis dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder yaitu data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan dari website Yahoo Finance yaitu Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times periode 2008-2012. 

1.5.3.2 Variabel 
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan ada 4 yaitu, 3 variabel independen, dan 1 variabel dependen, diantaranya : 
1. Variabel independen (x) adalah variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya, variabel independen dalam penelitian ini : 
a. Indeks Nikkei225 
b. Indeks Hangseng 
c. Indeks Strait Times 
2. Variabel dependen (y) adalah variabel tidak bebas yang keadaannya merupakan sesuatu yang dipengaruhi / diakibatkan oleh variabel independen, variabel dependen dalam penelitian ini : 
a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 

1.5.4 Metode Pengumpulan Data 

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan menggunkan metode Dokumentasi, karena penulis mengumpulkan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk suatu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. 

1.5.5 Hipotesis 

Hipotesis ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan di muka dengan menggunakan alat bantu Statistics Program and Solution service v 20 (SPSS v 20.0). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012. Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 
H1 Diduga bahwa variabel-variabel independen Indeks Nikkei225 (X1), Indeks Hangseng (X2), dan Indeks Strait Times (X3) secara bersama-sama terhadap variabel dependen, Indeks Harga Saham Gabungan (Y) di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
H2 Diduga bahwa variabel independen Indeks Nikkei225 (X1) secara parsial terhadap variabel dependen, Indeks Harga Saham Gabungan (Y) di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 
H3 Diduga bahwa variabel independen Indeks Hangseng (X2) secara parsial terhadap variabel dependen, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (Y) tahun 2008-2012. 
H4 Diduga bahwa variabel independen Indeks Strait Times (X3) secara parsial terhadap variabel dependen, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (Y) tahun 2008-2012. 

1.5.6 Alat Analisis yang Digunakan 

Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen: Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), penulis menggunakan teknik analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square) dengan alat bantu Statistical Product and Service solution v 20 (SPSS v 20.0) dengan model dasar sebagai berikut: 

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ε 

Dimana: 

Y = IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) 

α = Konstanta 

X1 = Indeks Nikkei225 

X2 = Indeks Hangseng 

X3 = Indeks Strait Times 

β1, β2, , β3 = koefisien regresi parsial untuk X1, X2,X3 

ε = disturbance error (faktor pengganggu/residual) 

1.6 Sistematika Penulisan 

Untuk memudahkan materi, maka penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 

BAB I PENDAHULUAN : 

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis dalam pengambilan judul, selain itu penulis juga menguraikan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan lain-lain. 

BAB II LANDASAN TEORI : 

Bab ini menguraikan teori yang berkenaan dengan materi penulisan yaitu, analisis pengaruh Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012. Istilah rumus dan alat analisa yang di gunakan penulis, berkaitan dengan permasalahan tersebut. 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN : 

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang di gunakan oleh penulis, yaitu metode deskriptif dan metode asosiatif. 

BAB IV PEMBAHASAN : 

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian penulis, dan juga analisis pembahasan yang di berhubungan dengan judul penulisan yaitu analisis pengaruh Indeks Nikkei225, Indeks Hangseng, dan Indeks Strait Times terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-2012. 

BAB V KKESIMPULAN : 

Bab ini merupakan penutup atau bab akhir dari penulisan, disini penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran dari analisis yang telah di lakukan. 

DAFTAR PUSTAKA