Jumat, 29 Maret 2013

Pengertian Karya Tulis

Kata Karya tulis dibagi menjadi dua kata yakni kata “karya” dan kata “tulis”. Arti Kata “karya” kalau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung arti pekerjaan, bisa juga hasil perbuatan, atau ciptaan. Kemudian, kata “tulis” kalau dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak didefinisikan secara tunggal karena kata “tulis” tidak termasuk kata benda. Maka, KBBI memberikan sebuah penjelasan untuk pengertian kata“tulis” ini dengan memberikan tambahan imbuhan atau awalan untuk memperjelas kata “tulis”tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian karya tulis adalah semua bentuk yang merupakan hasil olah pikir setiap manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan. 

Macam karya tulis adalah : 

1. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamat- an, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut. 

2. Karya tulis semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis karena sering dimasukan karangan non ilmiah. 

3. Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Contoh karya tulis non-ilmiah seperti dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman. 

Sikap Ilmiah 

Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuan ada beberapa pendapat seperti harus memiliki rasa ingin tahu, bersifat obyektif, bersifat kritis, sikap ingin menemukan, mempunyai sikap menghargai karya orang lain, tekun, dan terbuka. Abbas Hamami M. mengemukakan pendapatnya mengenai sikap ilmiah apa saja yang harus dimiliki seorang ilmuan seperti : 

1. Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness), artinya suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektif dengan menghilangkan pamrih atau kesenangan pribadi. 

2. Bersikap selektif, yaitu suatu sikap yang tujuannya agar para ilmuwan mampu mengadakan pemilihan terhadap pelbagai hal yang dihadapi. Misalnya hipotesis yang beragam, metodologi yang masing-masing menunjukkan kekuatannya masing-masing, atau , cara penyimpulan yang satu cukup berbeda walaupun masing-masing menunjukkan akurasinya. 

3. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indera serta budi (mind). 

4. Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa pasti (conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian. 

5. Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan harus selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah dilakukan, sehingga selalu ada dorongan untuk riset, dan riset sebagai aktivitas yang menonjol dalam hidupnya. 

6. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih khusus untuk pembangunan bangsa dan negara. 

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar